Ketika Kuterpejam Ketika Kuterjaga
Friday, January 15th, 2010
Karya: Huda M Elmatsani
Ketika kuterpejam
bayangmu sudah menunggu
di balik kelopak mataku
kaukatakan: aku rindu.
Ketika kuterjaga
bibirmu sedang mengetuk-ngetuk bibirku
kubuka mulutku, kukatakan: I love you
silakan masuk ke dalam hatiku.
Aku Padamu
March 15, 2011 by Shefti Carla Suwanda
Filed under Puisi Rindu, Tema Cinta
1 Comment
Waktu yang menbawa bersamamu
Menempuh angin yang berlalu
Sekedar tuk menyapa rinduku
Dari sejuta harapan
Tersirat keengganan
Tak sangggup tuk membisu
Membisu bahwa diriku ini pemujamu . .
Tak Ingat Tak Tahu
March 15, 2011 by Shefti Carla Suwanda
Filed under Puisi Rindu, Tema Cinta
Rinduku selalu mengalirkan namamu
Namamu selalu detakkan jantungku
Sulit kubendung naluri itu
Selalu begitu, setiap waktu
Tapi, kau tak ingat dan tak tahu
Dan akhirnya akulah yang terpuruk dalam rasa itu
Rasa yang menggebu sejak dulu, dari masa lalu
Dan kau tak pernah ingat dan tak pernah tahu
Rasa dan asaku padamu terukir begitu jelas di tulang rusukku
Mengalir deras di aliran darahku
Memukul keras membuat lebih cepat detak jantungku
Sedikitpun, kau tak ingat dan tak tahu
Seperti menghitung jutaan bintang di malam hari
Seperti menghitung rinai hujan yang jatuh ke bumi
Seperti menghitung hamparan pasir di pantai ini
Sampai matipun kau tak kan pernah ingat dan tak kan pernah tahu
Bahwa disini ada satu hati yang menunggu, satu jiwa yang terbelenggu
rindu
November 18, 2010 by juhartina
RINDU...
mlm t’lah berlalu
t’ penat, q lhti sang pnyinar mlm
nmun, dlm spinya ptang,
q luapkn air mata q
menetes…dan trus mntes…
q cb tuk tu”p mt
tp,ttp t’ bs
dlm dinginnya mlm
q kau rangkuh dlm krinduan
dlm spinya mlm
kau bsikkan kt cnt lwt bintang
mgp, kau tggalkan q…….
tgllkan slruh cnt sci ku……
kau prgi tuk slmnya……..
dlm kain kfan…
kau trdyam sepi…
tp,tng synk
q kn slu stya mnemni u
lwat styap bunga tdur q
mkin, d dnya ni kt t’ dpt brsma
tp,lwt cinta kt bs berstu
tuuk slmnya
nmun,p kh q bs hdup tnp u…?
p kh q bs trsnyum tnpa hdir u?
jiwa srasa t’ brnyawa
ht t’ dpt q ingkri
bhwa q t’ bs hdup tnpa u
spcuuk kt cnt tuk diri u
“i luv you”
Rindunya…
November 1, 2010 by setsubo
Filed under Puisi Rindu
19 Comments
bagaimana bisa aku terus diam
kalau ini semua tak terbalas
bagaimana bisa aku terus diam
kalu ini semua menggantung…
engkau…
yang ada di sana, yang dimana
taukah kau jika aku tulis ini
tulis tentangmu, tentang rindumu
engkau…
pernahkah juga menyambut rinduku
walau hanya dengan senyum
tanpa harus kau ucap kata penyambutan
engkau…
yang ada dimana
ketahuilah aku terus merindumu
ketahuilah aku terus menantimu kembali
kembali bersama sperti waktu itu
waktu yang penuh canda dan bungah
waktu yang berlalu dengan indah
waktu yang slalu terkenang
Tuhan..
sampaikan padanya
tentang rinduku
tentang rindunya yang slalu kutunggu
tentang rindunya, Tuhan…
Embun-Embun Rindu
October 26, 2010 by Wahyudi Permana
Filed under Puisi Rindu
4 Comments
Pagi cerah..
Sejuk terasa di dada..
Duduk ku memandang..
Rumput hijau dihadapan..
Terasa bahagia setiap pagi..
Mengharap pertemuan kekasih hati..
Sayang..
Ku ingin jumpa dgn mu saat ini..
Ku amat merindukan mu ay..
Ku rindu senyum manis mu,
Ku rindu lirik matamu,
Ku rindu hidung mancung mu,
Ku rindu lembut bibir mu..
Ku rindu lentik jarimu untuk ku cium..
Ku rindu hitam rambut mu utk ku belai..
Sayang..
Walau kau bukan milikku..
Walau hatimu tak selalu untukku..
Aku akan tetap menyayangimu..
Aku akan tetap menjagamu..
Hatiku kan selalu memanggil namamu..
Percayalah Ay.. Hatiku kini milikmu..
Kan selalu kunanti hadirmu disisiku..
Selalu kunanti..bersama embun embun rindu…
datang.., selalu….
March 15, 2009 by fredbarbarossa
Filed under Puisi Rindu
117 Comments
semilir angin getar amarah
gelora renjana teramat sangat
inilah rasa…,
dalam pacu-pacu waktu yang tak tertahankan
kekasih….., aku rindu padamu
Aku Hanya Mampu Mencintaimu
Thursday, December 24th, 2009
Karya: Huda M Elmatsani
Aku bahagia tinggal di hatimu. Mengukir lembahmu dengan sungai yang mengalir dari telaga di mataku. Sebuah mataair untukmu, di tepinya ada mahligai yang selalu diterangi cahaya, dari jendela-jendelanya hanya terlihat indahnya pemandangan. Setapak jalan cinta yang naik turun di lembah-lembah romantika. Seperti sebuah gelombang di mana kita berayun menghabiskan masa.
Jantungku berdebar indah untukmu. Dawai-dawai yang tak pernah kehabisan getar, berirama melantunkan rindu. Menggema nada-nada cinta merangkai simfoni kehidupan kita. Pada gemuruh air terjun, pada angin yang berhembus di daun-daun, pada kicauan burung-burung dan rumpun bambu yang bersenandung. Senantiasa kita dengar musik anggun yang menggetarkan jiwa.
Hanya kamu yang ada di hatiku, di dekapku. Sebuah perapian yang selalu menyala dalam kobaran cinta. Kehangatan adalah menggenangi pipi dengan airmata. Mengubahnya menjadi gerimis yang melukis pelangi di pinggir senja. Tubuhmu adalah selimut bagi jiwaku, aku adalah api perwujudan panasmu. Engkau adalah gunung yang indah, akulah magma yang membara.
Biarkan cahaya matahari jatuh di wajahmu. Aku bahagia memandang keindahan alam dari jendela hatimu. Serumpun sajak cinta. Sehamparan dunia dan masadepan yang menjulang hingga nirwana. Bukankah kuciptakan hujan untuk menghapus debu-debu masa lalu. Bukankah kubalut langit dengan pelangi dan kupetik setangkai mawar untukmu. Dan sungguh, aku hanya mampu mencintaimu.
Kata Pengantar Sebelum Tidur
Karya: Huda M Elmatsani
Aku tak bisa menyusun kata
penutup yang indah
untuk mengakhiri percakapan
hanya bisa kutatap matamu
sampai embun.
Bahkan bintang-bintang telah
bergugur
tetapi aku enggan tidur
sibuk menganyam bait demi bait kasih di rambutmu
seribu musim merajut singgasana
di atas kelambu
bukankah malam adalah istana
tempat paling megah
di atas bumi
engkau dan aku selalu bersanding
berbagi cerita berbagi puisi
berbagi mimpi
menciptakan pagi.
Tak ada yang abadi
Kayu dapat lapuk
Besi akan berkarat
Karena..
ak ada yang abadi
Air dapat menguap
Es dapat mencair
Karena..
Tak ada yang abadi
Kertas dapat sobek
Kaca dapat pecah
Karena..
Tak ada yang abadi
Karet dapat putus
Kayu dapat patah
Karena..
Tak ada yang abadi
Tinta pulpen dapat habis
Batu dapat pecah
Karena..
Tak ada yang abadi
Mata bisa mengantuk
Tubuh dapat lelah
Karena..
Tak ada yang abadi
Friday, January 15th, 2010
Karya: Huda M Elmatsani
Ketika kuterpejam
bayangmu sudah menunggu
di balik kelopak mataku
kaukatakan: aku rindu.
Ketika kuterjaga
bibirmu sedang mengetuk-ngetuk bibirku
kubuka mulutku, kukatakan: I love you
silakan masuk ke dalam hatiku.
Aku Padamu
March 15, 2011 by Shefti Carla Suwanda
Filed under Puisi Rindu, Tema Cinta
1 Comment
Waktu yang menbawa bersamamu
Menempuh angin yang berlalu
Sekedar tuk menyapa rinduku
Dari sejuta harapan
Tersirat keengganan
Tak sangggup tuk membisu
Membisu bahwa diriku ini pemujamu . .
Tak Ingat Tak Tahu
March 15, 2011 by Shefti Carla Suwanda
Filed under Puisi Rindu, Tema Cinta
Rinduku selalu mengalirkan namamu
Namamu selalu detakkan jantungku
Sulit kubendung naluri itu
Selalu begitu, setiap waktu
Tapi, kau tak ingat dan tak tahu
Dan akhirnya akulah yang terpuruk dalam rasa itu
Rasa yang menggebu sejak dulu, dari masa lalu
Dan kau tak pernah ingat dan tak pernah tahu
Rasa dan asaku padamu terukir begitu jelas di tulang rusukku
Mengalir deras di aliran darahku
Memukul keras membuat lebih cepat detak jantungku
Sedikitpun, kau tak ingat dan tak tahu
Seperti menghitung jutaan bintang di malam hari
Seperti menghitung rinai hujan yang jatuh ke bumi
Seperti menghitung hamparan pasir di pantai ini
Sampai matipun kau tak kan pernah ingat dan tak kan pernah tahu
Bahwa disini ada satu hati yang menunggu, satu jiwa yang terbelenggu
rindu
November 18, 2010 by juhartina
RINDU...
mlm t’lah berlalu
t’ penat, q lhti sang pnyinar mlm
nmun, dlm spinya ptang,
q luapkn air mata q
menetes…dan trus mntes…
q cb tuk tu”p mt
tp,ttp t’ bs
dlm dinginnya mlm
q kau rangkuh dlm krinduan
dlm spinya mlm
kau bsikkan kt cnt lwt bintang
mgp, kau tggalkan q…….
tgllkan slruh cnt sci ku……
kau prgi tuk slmnya……..
dlm kain kfan…
kau trdyam sepi…
tp,tng synk
q kn slu stya mnemni u
lwat styap bunga tdur q
mkin, d dnya ni kt t’ dpt brsma
tp,lwt cinta kt bs berstu
tuuk slmnya
nmun,p kh q bs hdup tnp u…?
p kh q bs trsnyum tnpa hdir u?
jiwa srasa t’ brnyawa
ht t’ dpt q ingkri
bhwa q t’ bs hdup tnpa u
spcuuk kt cnt tuk diri u
“i luv you”
Rindunya…
November 1, 2010 by setsubo
Filed under Puisi Rindu
19 Comments
bagaimana bisa aku terus diam
kalau ini semua tak terbalas
bagaimana bisa aku terus diam
kalu ini semua menggantung…
engkau…
yang ada di sana, yang dimana
taukah kau jika aku tulis ini
tulis tentangmu, tentang rindumu
engkau…
pernahkah juga menyambut rinduku
walau hanya dengan senyum
tanpa harus kau ucap kata penyambutan
engkau…
yang ada dimana
ketahuilah aku terus merindumu
ketahuilah aku terus menantimu kembali
kembali bersama sperti waktu itu
waktu yang penuh canda dan bungah
waktu yang berlalu dengan indah
waktu yang slalu terkenang
Tuhan..
sampaikan padanya
tentang rinduku
tentang rindunya yang slalu kutunggu
tentang rindunya, Tuhan…
Embun-Embun Rindu
October 26, 2010 by Wahyudi Permana
Filed under Puisi Rindu
4 Comments
Pagi cerah..
Sejuk terasa di dada..
Duduk ku memandang..
Rumput hijau dihadapan..
Terasa bahagia setiap pagi..
Mengharap pertemuan kekasih hati..
Sayang..
Ku ingin jumpa dgn mu saat ini..
Ku amat merindukan mu ay..
Ku rindu senyum manis mu,
Ku rindu lirik matamu,
Ku rindu hidung mancung mu,
Ku rindu lembut bibir mu..
Ku rindu lentik jarimu untuk ku cium..
Ku rindu hitam rambut mu utk ku belai..
Sayang..
Walau kau bukan milikku..
Walau hatimu tak selalu untukku..
Aku akan tetap menyayangimu..
Aku akan tetap menjagamu..
Hatiku kan selalu memanggil namamu..
Percayalah Ay.. Hatiku kini milikmu..
Kan selalu kunanti hadirmu disisiku..
Selalu kunanti..bersama embun embun rindu…
datang.., selalu….
March 15, 2009 by fredbarbarossa
Filed under Puisi Rindu
117 Comments
semilir angin getar amarah
gelora renjana teramat sangat
inilah rasa…,
dalam pacu-pacu waktu yang tak tertahankan
kekasih….., aku rindu padamu
Aku Hanya Mampu Mencintaimu
Thursday, December 24th, 2009
Karya: Huda M Elmatsani
Aku bahagia tinggal di hatimu. Mengukir lembahmu dengan sungai yang mengalir dari telaga di mataku. Sebuah mataair untukmu, di tepinya ada mahligai yang selalu diterangi cahaya, dari jendela-jendelanya hanya terlihat indahnya pemandangan. Setapak jalan cinta yang naik turun di lembah-lembah romantika. Seperti sebuah gelombang di mana kita berayun menghabiskan masa.
Jantungku berdebar indah untukmu. Dawai-dawai yang tak pernah kehabisan getar, berirama melantunkan rindu. Menggema nada-nada cinta merangkai simfoni kehidupan kita. Pada gemuruh air terjun, pada angin yang berhembus di daun-daun, pada kicauan burung-burung dan rumpun bambu yang bersenandung. Senantiasa kita dengar musik anggun yang menggetarkan jiwa.
Hanya kamu yang ada di hatiku, di dekapku. Sebuah perapian yang selalu menyala dalam kobaran cinta. Kehangatan adalah menggenangi pipi dengan airmata. Mengubahnya menjadi gerimis yang melukis pelangi di pinggir senja. Tubuhmu adalah selimut bagi jiwaku, aku adalah api perwujudan panasmu. Engkau adalah gunung yang indah, akulah magma yang membara.
Biarkan cahaya matahari jatuh di wajahmu. Aku bahagia memandang keindahan alam dari jendela hatimu. Serumpun sajak cinta. Sehamparan dunia dan masadepan yang menjulang hingga nirwana. Bukankah kuciptakan hujan untuk menghapus debu-debu masa lalu. Bukankah kubalut langit dengan pelangi dan kupetik setangkai mawar untukmu. Dan sungguh, aku hanya mampu mencintaimu.
Kata Pengantar Sebelum Tidur
Karya: Huda M Elmatsani
Aku tak bisa menyusun kata
penutup yang indah
untuk mengakhiri percakapan
hanya bisa kutatap matamu
sampai embun.
Bahkan bintang-bintang telah
bergugur
tetapi aku enggan tidur
sibuk menganyam bait demi bait kasih di rambutmu
seribu musim merajut singgasana
di atas kelambu
bukankah malam adalah istana
tempat paling megah
di atas bumi
engkau dan aku selalu bersanding
berbagi cerita berbagi puisi
berbagi mimpi
menciptakan pagi.
Tak ada yang abadi
Kayu dapat lapuk
Besi akan berkarat
Karena..
ak ada yang abadi
Air dapat menguap
Es dapat mencair
Karena..
Tak ada yang abadi
Kertas dapat sobek
Kaca dapat pecah
Karena..
Tak ada yang abadi
Karet dapat putus
Kayu dapat patah
Karena..
Tak ada yang abadi
Tinta pulpen dapat habis
Batu dapat pecah
Karena..
Tak ada yang abadi
Mata bisa mengantuk
Tubuh dapat lelah
Karena..
Tak ada yang abadi